Selasa, 05 November 2024

Jasa Translate Buku Online

Jasa translate buku online saat ini menjadi layanan yang sangat dibutuhkan oleh banyak penulis, penerbit, dan perusahaan yang ingin menerjemahkan karya mereka ke bahasa lain untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Layanan ini memudahkan para penulis yang memiliki karya dalam bahasa asli agar bisa diakses oleh pembaca dari berbagai negara. Tidak hanya itu, penerjemahan buku juga membuka peluang bagi buku-buku berkualitas untuk dikenali di panggung internasional, menembus batasan bahasa dan budaya.

Dengan teknologi yang semakin maju, jasa translate buku kini dapat dilakukan secara online. Hal ini sangat memudahkan penulis dan penerbit karena mereka tidak perlu mendatangi kantor penerjemah secara langsung. Cukup dengan mengunggah naskah secara online, pengguna jasa bisa mendapatkan layanan penerjemahan yang profesional dan cepat.

Keunggulan Jasa Translate Buku Online

Layanan translate buku online memiliki sejumlah keunggulan yang menjadikannya pilihan utama bagi banyak penulis dan penerbit. Berikut beberapa di antaranya:

  1. Akses Mudah dan Praktis
    Dengan adanya layanan translate buku online, proses penerjemahan menjadi jauh lebih mudah dan praktis. Tanpa harus mengunjungi kantor penerjemah, penulis bisa mendapatkan layanan penerjemahan dengan mengirim naskah mereka melalui platform atau email. Sistem ini sangat memudahkan bagi penulis yang memiliki jadwal padat atau berlokasi jauh dari kota besar.

  2. Proses Lebih Cepat
    Penerjemah online biasanya memiliki sistem manajemen proyek yang efisien, sehingga mampu mempercepat proses pengerjaan. Dalam kasus penerjemahan buku, penerjemah yang berpengalaman dapat menyesuaikan kecepatan kerja sesuai dengan tenggat waktu yang dibutuhkan klien. Dengan layanan online, proses komunikasi, revisi, dan persetujuan juga bisa dilakukan dengan cepat melalui perangkat digital.

  3. Pilihan Bahasa yang Beragam
    Jasa translate buku online umumnya menawarkan pilihan bahasa yang lebih banyak. Buku bisa diterjemahkan ke bahasa populer seperti Inggris, Spanyol, Mandarin, Prancis, atau Jepang, tergantung pada target pembaca. Berbagai bahasa lain juga tersedia bagi penulis atau penerbit yang ingin menjangkau wilayah atau negara tertentu. Hal ini memberikan fleksibilitas yang tinggi dan memudahkan dalam mencapai pasar global.

  4. Profesionalitas dan Akurasi
    Penerjemah buku yang bekerja secara online biasanya adalah penerjemah yang profesional dan berpengalaman. Mereka memiliki keahlian dalam menerjemahkan berbagai genre, seperti fiksi, nonfiksi, ilmiah, teknologi, atau sastra. Selain menguasai bahasa sumber dan bahasa sasaran, penerjemah profesional juga memiliki pemahaman yang mendalam tentang konteks budaya dan gaya penulisan yang sesuai dengan pembaca sasaran. Hal ini menjamin akurasi dan keakuratan terjemahan, sehingga tetap sesuai dengan maksud dan makna asli penulis.

  5. Kemudahan Revisi dan Kolaborasi
    Proses penerjemahan buku tidak selalu berjalan mulus dalam satu kali proses, terutama untuk karya yang kompleks dan panjang. Dengan jasa translate buku online, proses revisi dan kolaborasi antara penerjemah dan penulis menjadi lebih fleksibel. Penulis dapat memberikan umpan balik atau instruksi tambahan jika ada bagian yang ingin diperbaiki. Kemudahan revisi ini memungkinkan hasil terjemahan yang benar-benar sesuai dengan harapan klien.

Tahapan dalam Jasa Translate Buku Online

Setiap layanan translate buku online biasanya mengikuti tahapan tertentu untuk memastikan hasil terjemahan sesuai dengan harapan dan standar kualitas. Berikut adalah tahapan umum dalam proses translate buku secara online:

  1. Pengiriman Naskah dan Konsultasi Awal
    Langkah pertama adalah pengiriman naskah buku yang akan diterjemahkan. Klien akan diminta untuk mengirimkan naskah dalam format digital, seperti PDF, Word, atau format dokumen lain yang mudah diakses. Setelah itu, akan ada konsultasi awal antara klien dan penerjemah atau manajer proyek untuk membahas detail penting, seperti bahasa sasaran, gaya penulisan, target pembaca, dan tenggat waktu.

  2. Penilaian dan Penetapan Biaya
    Setelah naskah diterima, penyedia jasa akan menilai panjang teks, kompleksitas, dan kebutuhan spesifik klien. Berdasarkan penilaian ini, mereka akan memberikan penawaran harga dan estimasi waktu pengerjaan. Biaya biasanya ditentukan berdasarkan jumlah kata atau halaman, jenis bahasa, serta tingkat kesulitan naskah. Buku dengan terminologi khusus atau teknis biasanya memiliki tarif yang lebih tinggi dibandingkan buku umum.

  3. Proses Penerjemahan oleh Ahli
    Tahap berikutnya adalah proses penerjemahan. Penerjemah akan mulai bekerja sesuai dengan gaya penulisan dan panduan yang telah disepakati. Bagi buku dengan genre atau topik tertentu, penerjemah yang memiliki keahlian khusus akan dipilih untuk memastikan terjemahan sesuai dengan konteks dan terminologi yang akurat.

  4. Pemeriksaan Kualitas dan Penyuntingan
    Setelah penerjemahan selesai, naskah akan melalui proses pemeriksaan kualitas dan penyuntingan. Ini penting untuk memastikan tidak ada kesalahan bahasa, ejaan, atau tata bahasa yang terlewat. Pemeriksaan ini juga mencakup evaluasi gaya bahasa agar sesuai dengan target pembaca. Beberapa jasa translate buku online menawarkan layanan proofreading tambahan yang dilakukan oleh penerjemah lain sebagai bentuk jaminan kualitas.

  5. Revisi dan Persetujuan Akhir
    Setelah pemeriksaan selesai, klien akan menerima naskah terjemahan untuk diperiksa dan memberikan umpan balik. Jika ada bagian yang ingin disesuaikan atau direvisi, penerjemah akan melakukan revisi hingga klien merasa puas. Revisi ini memungkinkan penyesuaian gaya bahasa, penggunaan istilah, atau penekanan pada bagian tertentu yang dirasa penting oleh penulis.

  6. Pengiriman Hasil Akhir
    Setelah semua proses selesai, hasil terjemahan buku akan dikirim ke klien dalam format digital atau format lain yang diinginkan. Beberapa jasa translate buku online juga menyediakan layanan cetak bagi klien yang ingin mendapatkan salinan fisik naskah terjemahan.

Estimasi Biaya Jasa Translate Buku Online

Biaya jasa translate buku online bervariasi tergantung pada beberapa faktor, antara lain jumlah kata atau halaman, bahasa yang dituju, tingkat kesulitan, dan waktu pengerjaan. Untuk terjemahan dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris, tarif rata-rata berkisar antara Rp100 hingga Rp200 per kata, tergantung pada jenis buku dan terminologi yang digunakan. Sebagai contoh:

  • Buku Fiksi Umum: Terjemahan buku fiksi dengan bahasa sederhana biasanya memiliki tarif yang lebih rendah karena tidak memerlukan keahlian khusus.
  • Buku Nonfiksi atau Teknologi: Buku nonfiksi dengan topik khusus seperti kedokteran, teknik, atau hukum mungkin memiliki tarif yang lebih tinggi karena memerlukan penerjemah dengan keahlian tertentu.
  • Paket Layanan Terjemahan Cepat atau Ekspres: Jika klien membutuhkan hasil terjemahan dalam waktu singkat, biasanya akan dikenakan biaya tambahan untuk layanan ekspres.

Secara umum, harga penerjemahan buku online dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan anggaran klien. Sebagian besar jasa penerjemah juga menawarkan diskon khusus bagi klien yang membutuhkan terjemahan dalam jumlah besar.

Jasa translate buku online memberikan kemudahan dan fleksibilitas bagi penulis serta penerbit untuk menerjemahkan karya mereka tanpa harus repot datang ke kantor penerjemah. Dengan layanan yang profesional, akses mudah, dan pilihan bahasa yang luas, jasa translate buku online di Jakarta dan kota lainnya menjadi solusi tepat untuk menjangkau pembaca internasional dan meningkatkan eksposur karya ke pasar global.

Sabtu, 01 Oktober 2022

Cara Menerjemah Buku atau Artikel Untuk Penerjemah Pemula



Gaya Penulis Digunakan Secara Berulang

Menerjemah buku atau artikel lepas penerjemah akan berkali-kali mengalami pola pemindahan yang lebih rumit, pola-pola itu tak hanya mulai tampak masuk akal, tetapi juga mulai kelihatan teratur. Ada semacam "dalam kapasitas" semantik mendasar pada infleksi kata. Setiap pemindahan semantik tersebut diatur dengan pola tertentu. Sesekali pola tersebut juga tidak akan berlaku lagi, tetapi penutur asli sedikit banyak mengetahui kapan saatnya pola-pola itu tak lagi dapat digunakan dan bagaimana mengatasinya, sedangkan orang asing yang mempelajari bahasa itu dengan sungguh-sungguh mendalam, pada akhirnya juga akan tahu bagaimana melakukan hal yang kurang lebih sama. Karena setiap penulis buku pasti memiliki karakter dan gaya yang akan digunakan secara berulang dalam setiap tulisannya. 

Berbicara secara linguistik, belajar menerjemah buku dengan baik pada dasarnya juga merupakan proses yang sama, kecuali bahwa pengalaman yang penting itu berlangsung bukan di antara satu atau dua bahasa, tetapi berpindah-pindah dari satu bahasa ke bahasa yang lain. Dan pola perpindahan itu selalu berlangsung dalam satu arah. "Perasaan" seorang penerjemah yang berkembang perlahan-lahan sepanjang jalur dari bahasa A ke bahasa B tidak akan sama dengan "perasaan" yang berlangsung sepanjang jalur dari B ke A-demikian pula dengan sebaliknya. Sebelum penerjemah mampu menerjemahkan "antara" A dan B atau seperti yang kerap ditulis penerjemah dalam daftar riwayat hidupnya, bahasa A ke B-penerjemah harus 

(1) fasih berbahasa B

(2) mampu belajar menerjemah B ke A

(3) bersedia belajar menerjemah A ke B. Karena perpindahan B ke A mengambil jalur linguistik yang berbeda dari per pindahan A ke B.

mengambil makna terjemahan terdekat

Menjadikan Bahasa Asing Sebagai Bahasa Ibu

Setengah dari perbedaan ini bukan bagian dari linguistik. Bahasa yang satu adalah "bahasa ibu", bahasa yang lain adalah "bahasa asing", kecuali jika penerjemah sudah menuturkan kedua bahasa itu sejak lahir. Bahkan, penutur bahasa terfasih yang mendekati-penutur asli hanyalah mendekati-penutur asli. Mengetik biasanya lebih lama bila dilakukan dalam bahasa asing. Bahasa pertama yang dipe lajari semasa kanak-kanak terasa alamiah, sedangkan bahasa yang dipelajari setelah remaja terasa susah diprak tekkan. Bahkan, penutur dua bahasa sejak lahir yang secara budaya tidak dikelilingi oleh kedua bahasa itu dalam kesehariannya, mendapati bahasa "asing"-nya menjadi kaku, canggung, lambat, dan berat. 

Dalam banyak cara serupa, orang yang sudah beberapa tahun bermukim di luar negeri semakin tidak akrab dengan bahasa ibunya. Kedua bahasa tersebut dipelajari dalam konteks yang berbeda beda, dari orang yang berlainan, dan memberi rasa yang berbeda, bahkan bagi dwibahasawan yang tidak ingat pernah menjadi ekabahasawan: bahasa yang satu dipelajari dari anak-anak dan bahasa yang lain dari orang dewasa; yang satu dipelajari di rumah dan yang lain di sekolah; yang satu dipelajari dari ibu, yang lain dari ayah. Dalam lingkungan dwibahasa, bahasa cenderung dikhususkan dalam, melalui, dan untuk penggunaannya: bahasa yang satu untuk percakapan sehari-hari, yang lain untuk kegiatan bisnis; yang satu untuk "orang kita sendiri", yang lain untuk "mereka" (orang luar, pihak yang berwenang, orang dari kebudayaan, ras atau kelas yang berbeda); yang satu untuk berkasih-kasihan, yang lain untuk bertengkar. Semua ini membawa tekanan sosial dan budaya pada "pola perpindahan" di antara kedua bahasa tersebut.

Tetapi dalam pengertian linguistik yang tepat sekali pun, dalam hubungannya dengan ilmu sintaksis dan semantik murni yang formal, pola perpindahan di antara dua bahasa tidaklah sederhana atau merupakan bayangan otomatis dari satu sama lain karena tidak ada kesamaan total pada semua bahasa. Belajar mengubah kalimat pasif dalam bahasa B menjadi kalimat aktif dalam bahasa A tidak pernah sama dengan kebalikannya, yaitu mengubah kalimat aktif dalam bahasa A menjadi kalimat pasif dalam bahasa B. Menggabungkan dua kalimat dalam bahasa B menjadi satu kalimat panjang dalam bahasa A tidak pernah sama dengan kebalikannya, yaitu sebuah kalimat panjang dalam bahasa A dipotong menjadi dua kalimat dalam bahasa B.

Hilang atau Tambah Rasa pada Perubahan Struktur

Hal ini sebagian merupakan akibat dari perbedaan potensi pengungkapan di antara kedua bahasa tersebut. Fakta bahwa membalikkan urutan struktur kalimat dalam bahasa B menghasilkan kemungkinan-kemungkinan yang tak terduga dalam bahasa A, menimbulkan dampak konotatif dan kerapkali denotatif yang sama sekali berbeda pada kalimat baru. Contoh arah imajinatif dan pengungkapan pada 

"The boy liked the chocolates"> Al chico le gustaron los chocolates bagi penerjemah akan lain dengan Al chico le gustaron los chocolates > "The boy liked the chocolates". 

Semua pemindahan bisa mengalami kehilangan dan/atau mendapatkan sesuatu terkadang kehilangan, terkadang mendapatkan, kadang-kadang keduanya sekaligus-dan hubungan saling mempengaruhi yang kompleks antara kehilangan dan mendapatkan itu terwujud dengan cara yang berbeda-beda dalam setiap pemindahan.

Yang terpenting, jalur saraf untuk kedua arah pemindahan itu memang berbeda, dengan hasil pengalaman subjektif yang berbeda pula. Hal yang sama berlaku untuk urutan angka. Dalam urutan angka, potensi pengungkapan bahasa sudah tidak ada. Misalnya, "terjemahan" 637281 menjadi 182736, sebenarnya menempuh jalur saraf yang berbeda dengan "terjemahan" 182736 menjadi 637281 demikian sebaiknya di-translate


Jasa Translate Buku Online

Jasa translate buku online saat ini menjadi layanan yang sangat dibutuhkan oleh banyak penulis, penerbit, dan perusahaan yang ingin menerjem...